Pendokumentasian setiap kejadian layanan kesehatan akan menghasilkan rekam medis yang selanjutnya akan menjadi
dasar pengolahan dan pemanfaatan informasi kesehatan yg dikandungnya. Oleh karena itu perkembangan RMIK sejalan
dengan perkembangan kegiatan pelayanan kesehatan.
Dalam proses akreditasi rumah sakit, rekam medis telah menjadi salah satu standar yang wajib dipenuhi. Tenaga
pengelola rekam medis juga telah dipersyaratkan memiliki latar belakang pendidikan professional perekam medis.
Berbagai proses pengambilan keputusan manajemen di fasilitas pelayanan kesehatan membutuhkan data atau hasil
olahannya (agregat) yang berbasis rekam medis. Data dalam rekam medis tidak lagi “sekedar” menjadi bahan untuk
membuat laporan tapi juga dasar untuk “melihat” dan menilai kualitas pelayanan kesehatan dan pengembangannya
(health care data mining). Rekam medis harus memenuhi criteria mutu agar dapat di daya gunakan secara optimal untuk
berbagai kebutuhan tersebut.
Isu dan hal penting yang dihadapi fasyankes saat ini antara lain yaitu diberlakukannya standar akreditasi versi 2012 oleh
KARS yang berfokus pada keselamatan pasien. Isu lainnya yaitu diberlakukannya universal coverage melalui Jaminan
Kesehatan Nasional yang dikelolaoleh BPJS mulai 1 Januari 2014.
Rekam medis berperan penting dalam setiap elemen penilaian yang diminta dalam akreditas baru ini. Rekam medis juga
diharapkan mampu menghasilkan informasi yang bermutu dan menunjang keselamatan pasien serta dapat digunakan
sebagai acuan dalam sistem universal coverage tersebut. Rekam medis berperan dalam hal pendokumentasian informasi
kesehatan serta merupakan elemen penting untuk klaim pembiayaan layanan kesehatan.
Download Undangan & TOR Manajemen RM
Loading ...