Metode Distribusi Ganda atau Double Distribution adalah suatu metode penghitungan unit cost rumah sakit yang berada pada unit penunjang medik dan unit pelayanan medik. Yang termasuk unit penunjang medik adalah Instalasi Laboratorium, Radiologi, Bedah Sentral (OK), Kamar Bersalin (VK), Rehabilitasi Medik, Hemodialisa dan lain-lain. Sedangkan unit pelayanan medik dibagi menjadi 2 (dua) yaitu Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap.
Instalasi Rawat Jalan terdiri dari beberapa klinik yang disebut dengan Poliklinik, seperti Klinik Penyakit Dalam, Klinik Anak, Klinik Bedah, Klinik Obgyn dan lain-lain. Sedangkan Instalasi Rawat Inap terdiri dari beberapa ruangan seperti Ruang Rawat Penyakit Dalam, Ruang Rawat Anak, Ruang Rawat Bedah, Ruang Rawat Obgyn dan lain-lain.
Prinsip penghitungan Unit Cost metode distribusi ganda atau double distribution (DD) adalah memindahkan biaya yang timbul di unit-unit non penghasil (Non Revenue Centre) ke unit penghasil (Revenue Centre) secara bertahap sehingga biaya yang timbul di unit non revenue centre menjadi habis atau menjadi nol karena telah berpindah semuanya ke unit penghasil atau revenue centre. Pemindahan berlangsung 2 kali, yang pertama dari unit non penghasil ke sesama unit non penghasil dan ke unit penghasil. Lalu pemindahan kedua dari unit non penghasil ke unit penghasil.
Point-point penting dalam penghitungan unit cost dengan metode distribusi ganda atau double distribution (DD) adalah sebagai berikut :
- Unit organisasi di rumah sakit dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
- Pusat biaya Administrasi Umum (Overhead Cost Centre)
- Pusat biaya Penunjang Medik (Intermediate Cost Centre)
- Pusat biaya Pelayanan Medik (Final Cost Centre)
- Menggunakan metode alokasi distribusi ganda atau double distribution (DD).
- Menggunakan dasar alokasi luas lantai, jumlah SDM, porsi makan, Kg cucian, KWH listrik dan utilisasi.
- Tujuan akhir adalah memperoleh biaya satuan (unit cost) pusat biaya penunjang medik (intermediate centre) dan pusat biaya pelayanan medik (final centre).
Dalam metode ini, pada tahap pertama dilakukan distribusi biaya asli dari unit penunjang tertentu ke unit penunjang lain dan unit produksi. Hasilnya, sebagian unit penunjang sudah didistribusikan ke unit produksi, akan tetapi sebagian masih berada di unit penunjang. Artinya, ada biaya yang tertinggal di unit penunjang, yaitu biaya yang diterimanya dari unit penunjang lain. Biaya yang masih berada di unit penunjang ini dalam tahap selanjutnya atau tahap kedua akan didistribusikan ke unit produksi, sehingga tidak ada lagi biaya yang tersisa di unit penunjang. Karena metode ini dilakukan dua kali distribusi biaya, maka metode ini dinamakan metode distribusi ganda atau double distribution.
Kelebihan metode ini adalah sudah dilakukan distribusi dari unit penunjang ke unit penunjang lain dan sudah terjadi hubungan timbal balik antara unit penunjang dengan unit penunjang lain secara fungsional. Metode ini merupakan metode yang terpilih untuk analisis biaya di rumah sakit maupun puskesmas di Indonesia.
Proses penghitungan Unit Cost metode Double Distribution (DD) ini menggunakan software aplikasi bantu yaitu Medicosta yang dibangun dan dikembangkan oleh dr. Tri Muhammad Hani, MARS. Tool ini dikembangkan dari simulasi file excel kemudian menjadi sebuah aplikasi atau software berbasis Visual Basic Net (VB. Net) 2010 dengan database Microsoft Acces 2010.
Download Undangan dan TOR Unit Cost Online Arsada Proqua Nov 2020