Rumah sakit merupakan suatu unit jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial dibidang medis klinis. Rumah sakit juga merupakan tempat untuk melakukan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan. Menurut PERMENKES Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi Perizinan Rumah Sakit, menyebutkan Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Kualitas pendokumentasian rekam medis sangat penting. Rekam medis berfungsi sebagai tanda bukti sah yang dimiliki oleh setiap pasien dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Oleh karena itu, rekam medis dan rekam medis elektronik yang berkualitas tidak hanya harus diisi dengan lengkap dan jelas tentang semua pelayanan yang diberikan kepada pasien tetapi juga harus memenuhi berbagai aspek kualitas meliputi accurate, complete, consisten, informative, rasional, relevan, reasonable, responsible, dan accessible.
Proses pengajuan klaim dalam sistem pembayaran INA CBG menuntut adanya sistem rekam medis yang berkualitas, sehingga akan menghasilkan proses grouping atau kode INA CBG yang akurat dan akan diperoleh tarif INA CBG (costing) yang sesuai dengan pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pemahaman koder di rumah sakit dalam menelaah rekam medis, menentukan, dan mengentry kode diagnosis dan prosedur sangat berpengaruh pada besaran tarif yang dihasilkan. Oleh sebab itu, tenaga koder yang ada di seluruh rumah sakit Indonesia diharapkan memiliki pemahaman dan kemampuan yang memadai dalam melakukan pengkodean terhadap diagnosis dan prosedur yang dilakukan oleh tenaga medis dengan baik dan benar yang selanjutnya diinput ke dalam software INA CBG.
Dalam pelaksanaannya di lapangan ada beberapa yang dapat terjadi mulai dari diagnosis dan prosedur yang tidak lengkap yang dituliskan para DPJP, koder yang kurang paham sampai dengan perbedaan persepsi kaidah koding yang berlaku. Untuk menyelesaikan kendala-kendala tersebut perlu dilakukan Workshop pendokumentasian yang berkualitas dalam rekam medis dan rekam medis elektronik bagi PPA, koder dan tim casemix dalam Implementasi INA CBG.
Dengan Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan memberikan pengetahuan kepada PPA, koder dan tim casemix di rumah sakit tentang penerapan sistem INA CBG secara keseluruhan dan diharapkan dapat mengoptimalkan klaim dengan melakukan audit koding secara internal.
DOWNLOAD Undangan dan TOR Kualitas Dokumen RME dan Optimalisasi Klaim JKN